TEAM :D

Senin, 06 Desember 2010

Ketika Tuhan bilang TIDAK....

Ketika aku meminta, " Tuhan.. ambillah kesombongan dariku."
Dan Tuhan bilang, "Tidak",
Tuhan bilang, "bukan Aku yang mengambil tapi kau yang harus menyerahkannya. "

Ketika aku meminta, " Tuhan.. sempurnakanlah kekurangan tubuhku."
Dan Tuhan bilang, "Tidak",
Tuhan berkata, "Jiwa dan roh mu telah utuh, tubuhmu hanya sementara yang akan binasa.
Perhiasan batiniahmu yang terdiri dari keberadaan diri sejati, yaitu roh yang lemah lembut dan tenteram, itulah yang berharga di mata-Ku."

Ketika aku meminta, " Tuhan.. berikanlah aku kesabaran."
Dan Tuhan bilang, "Tidak",
Tuhan berkata, "Tidak, kesabaran didapat dari ketabahanmu ketika imanmu dicobai. Itu tidak diberikan, tetapi diraih."

Ketika aku meminta, " Tuhan.. beri aku kebahagiaan. "
Dan Tuhan bilang, "Tidak",
Tuhan berkata, "Aku memberi berkat dan kasih karunia, tapi kebahagiaan tergantung pada pilihanmu sendiri untuk menghargai berkat dan anugrah-Ku itu."

Ketika aku meminta, " Tuhan.. jauhkan daripadaku kesusahan."
Dan Tuhan bilang, "Tidak",
Tuhan berkata, "Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan membawamu lebih dekat kepada-Ku."

Ketika aku meminta, " Tuhan.. berikanlah aku semua yang aku ingini dalam hidupku supaya aku bisa menikmatinya. "
Dan Tuhan bilang, "Tidak",
Tuhan berkata, "Aku memberimu kehidupan supaya kamu menikmati semuanya."

Ketika aku meminta, " Tuhan.. bantu aku mencintai orang lain, sebesar cinta-Mu padaku."
Dan Tuhan bilang, "Tidak",
Tuhan berkata, "Akhirnya kau mengerti."

Berbahagialah bila doa-doamu belum dijawab karena mata TUHAN sedang tertuju padamu untuk memberikan kepadamu yang terbaik yang belum kamu ketahui dan tidak pernah kamu pikirkan sebelumnya, sehingga pada saat kamu diberkati oleh-Nya bibir dan mulutmu tidak akan berhenti bersyukur dan memuji kebesaran nama -Nya......

Iman , Damai , Cinta Dan Harapan...

Di tengah kegelapan,Ada 4 lilin yang menyala,Sedikit demi sedikit habis meleleh.

Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka

Yang pertama berkata:
"Aku adalah Damai." "Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!"
Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

Yang kedua berkata:
"Aku adalah Iman." "Sayang aku tak berguna lagi." "Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala."
Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
m
Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara:
"Aku adalah Cinta" "Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala." "Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna."
"Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya."
Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.

Tanpa terduga...

Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam.
Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: "Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!"

Lalu ia mengangis tersedu-sedu.

Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:

Jangan takut, Janganlah menangis,
selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:

"Akulah HARAPAN."

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN.
seperti sang anak tersebut,yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta.. mengunakan Harapan!!

Akulah Teman Sejatimu

Aku adalah teman sejatimu.

Aku adalah penolongmu yang paling hebat, Juga adalah bebanmu yang paling berat.

Aku akan mendorongmu maju atau menyeretmu kedalam kegagalan.

Aku sepenuhnya tunduk pada perintahmu.

Sembilan puluh persen (90%0 hal yang kamu perbuat boleh kamu serahkan kepadaku dan
aku akan dapat mengerjakan secara cepat dan tepat.

Aku mudah diatur, tunjukkanlah kepadaku bagaimana persisnya kamu menghendaki
sesuatu dikerjakan dan setelah beberapa kali aku akan mengerjakannya secara
otomatis.

Aku adalah hamba semua orang hebat dan sayangnya juga hamba semua orang pecundang.

Aku bukan mesin, walaupun aku bekerja dengan presisi mesin ditambah intelegensi manusia.

Kamu bisa menjalankan aku demi meraih keuntungan atau malah hancur, tidak ada bedanya bagiku.

Ambillah aku, latihlah aku, bersikaplah tegas terhadapku, maka aku akan menempatkan dunia dibawah kakimu.

Bersikap longgarlah terhadapku maka aku akan menghancurkanmu.

Siapakah aku?

Aku adalah “Kebiasaan”.

Kebiasaan-kebiasaan yang baik harus dipegang erat-erat dengan kuat dengan
komitmen yang tinggi.

Terlepas bagaimana perasaan anda saat itu, setiap keputusan yang dikuatkan
oleh kehendak anda untuk mengambil tindakan sesuai dengan komitmen anda akan
mendatangkan hasil-hasil yang mengagumkan dalam waktu yang relatif singkat.

Mencari Pasangan yang Sempurna

ni kisah perjumpaan dua orang sahabat yang sudah puluhan tahun terpisahkan hidupnya. Mereka kangen-kangenan, ngobrol ramai sambil minum kopi di sebuah kafe. Awalnya topik yang dibicarakan adalah soal-soal nostalgia zaman sekolah dulu, namun pada akhirnya menyangkut kehidupan mereka sekarang ini.

"Ngomong-ngomong, mengapa sampai sekarang kamu belum juga menikah?" ujar seorang kepada temannya yang sampai sekarang membujang.

"Sejujurnya sampai saat ini saya terus mencari wanita yang sempurna."
Itulah sebabnya saya masih melajang. Dulu di Bandung, saya berjumpa dengan seorang gadis cantik yang amat pintar. Saya pikir ini adalah wanita ideal yang cocok untuk menjadi istriku. Namun ternyata di masa pacaran ketahuan bahwa ia sangat sombong. Hubungan kami putus sampai di situ.

"Di Jakarta, saya ketemu seorang wanita rupawan yang ramah dan dermawan. Pada perjumpaan pertama, aku kasmaran. Hatiku berdesir kencang, inilah wanita idealku. Namun ternyata belakangan saya ketahui, ia banyak tingkah dan tidak bertanggung jawab."

"Saya terus berupaya mencari. Namun selalu saya temukan kelemahan dan kekurangan pada wanita yang saya taksir. Sampai pada suatu hari, saya bersua wanita ideal yang selama ini saya dambakan. Ia demikian cantik, pintar, baik hati, dermawan, dan suka humor. Saya pikir,inilah pendamping hidup yang dikirim Tuhan."

"Lantas ???" sergah temannya yang dari tadi tekun mendengarkan, "Apa yang terjadi?Mengapa kau tidak segera meminangnya?" Yang ditanya diam sejenak.

Suasana hening beberapa waktu....

Akhirnya dengan suara lirih, sang bujangan menjawab, "Baru belakangan aku ketahui bahwa ia juga sedang mencari pria yang sempurna."

Cinta bukan berarti mencari seseorang yang sempurna untuk di cintai akan tetapi mencintai seseorang dengan cara yang sempurna

Jangan Biarkan Impian Anda Padam!!

Seorang pemuda berusia dua puluh tahunan bermimpi suatu hari nanti ia menjadi seorang jutawan. Ia sepenuh sadar bahwa impian adalah sesuatu yang mampu membangkitkan motivasi dan memberikan arah bagi kehidupan setiap insan. Impian ini kemudian disampaikannya kepada sang kekasih.

Beberapa waktu kemudian mereka menikah.

Sayangnya tidak lama kemudian terjadi krisis ekonomi yang parah. Masa depresi besar tiba! Pasangan ini kemudian mengalami berbagai peristiwa menyedihkan dalam kehidupan mereka. Mulai dari kehilangan pekerjaan dan mobil, rumah yang digadaikan hingga tabungan yang kian menipis dari hari ke hari. Sang pemuda ini mengalami frustrasi luar biasa. Ia kerap duduk termenung seorang diri. Ia bahkan menyarankan agar istrinya meninggalkan dia. Ia merasa tidak mampu lagi menjadi suami yang baik. Ia merasa telah gagal dalam hidupnya.

Siapa menduga sang istri justru tidak kehilangan harapannya sedikit pun? Sang istri yang penuh kasih sayang ini selalu dekat dan menguatkannya. Dengan tidak bosan-bosannya ia meyakinkan sang suami bahwa impian untuk menjadi jutawan itu belum mati dan mereka pasti bisa mencapainya bersama-sama suatu hari kelak. “Suamiku, kita harus tetap melakukan sesuatu agar impian kita itu tetap hidup,” katanya berulang kali kepada sang suami.

Tetap hidup?” jawab sang suami, “Impian kita telah mati! Kita telah gagal!”
Sang istri tetap tidak mau percaya bahwa impian itu telah mati. Ia bahkan sama sekali tidak bersedia untuk mengubur impian tersebut! Untuk tetap menjaga kehidupan impian tersebut ia mengajak sang suami untuk merancang apa yang akan mereka lakukan jika suatu saat nanti mereka menjadi jutawan. Keduanya lalu mulai melakukan hal ini setiap kali selesai makan malam.

Waktu terus berlalu dan mereka masih saja melakukan kegiatan yang sama hingga suatu hari sang suami mendapatkan sebuah ide brilian:
menciptakan permainan uang. Yakni barang-barang apa saja yang akan dibeli jika seseorang memiliki “uang”, misalnya tanah, rumah, gedung, dsb. Gagasan ini terus mereka matangkan. Mereka menambahkan papan permainan, dadu, kartu, rumah-rumah kecil, hotel-hotel kecil, dsb.

Charles Darrow PEnemu Monopoli

Nah anda sudah bisakah menebak permainan apakah ini? Ya, tepat! Permainan itu bernama monopoli. Ya, begitulah cerita bagaimana Charles Darrow dan istrinya, Esther menciptakan permainan tersebut. Permainan ini kemudian dijual kepada seorang pengusaha dengan harga $1.000.0000 (satu juta dolar) dan impian jadi jutawan pun terwujud!

Apa yang bisa kita kutip dari cerita ini adalah "Jangan Biarkan Impian Anda Padam hanya karena datangnya cobaan." Impian tidak pernah salah dan selalu mungkin terjadi.

Saya percaya Tuhan selalu memberikan cobaan pada umatnya untuk menguji apakah dia pantas dan siap menerima Berkat dari Nya. Maka ketika anda sedang mengalami masalah/cobaan yakinkan pada diri anda sendiri bahwa itu petanda Impian anda sudah dekat..
Lalu Hempaskan Cobaan itu dan Raih Impian anda..

Ternyata sejarah charles darrow sebagai penemu permainan monopoly cukup menuai kontroversi, karena sebelum monopoly, permainan monopoly sudah ada The Landlord Game yang memiliki gaya yang sama dengan permainan monopoly yang sekarang..
Klik sini untuk mengikuti "Sejarah Permainan Monopoli Kontroversial"

Seberapa Beban Segelas Air?

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Steven Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya:

"Seberapa berat menurut anda kira segelas air ini?" Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr.

"Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Covey.

"Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."

"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey.

"Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi".

Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi. Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban pekerjaan. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada di pundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi......

Menerima Apa Yang Pantas anda Dapatkan

Bertahun-tahun yang lalu, saya berdoa kepada Tuhan untuk memberikan saya pasangan,Tidak hanya saya meminta kepada Tuhan,seraya menjelaskan kriteria pasangan yang saya inginkan. Saya menginginkan pasangan yang baik hati,lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuhperhatian. Saya bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini saya impikan.

Sejalan dengan berlalunya waktu,saya menambahkan daftar kriteria yang saya inginkan dalam pasangan saya. Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hati saya, "HambaKu, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan."

Saya bertanya, "Mengapa Tuhan?" dan Ia! menjawab, "Karena Aku adalah Tuhan dan Aku adalah Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku lakukan adalah benar."

Aku bertanya lagi, "Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dariMu?"

Jawab Tuhan, "Aku akan menjelaskan kepadamu. Adalah suatu ketidakadilan dan ketidakbenaran bagiKu untuk memenuhi keinginanmu karena Aku tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau. Tidaklah adil bagiKu untuk memberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar; atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam; atau seseorang yang mudah mengampuni, tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam; seseorang yang sensitif, namun engkau sendiri tidak..."

Kemudian Ia berkata kepada saya, "Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semua itu. Pasanganmu akan berasal dari tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu. Pernikahan adalah seperti sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerjasama yang solid. Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat bertumbuh bersamamu".



Jika kamu memancing ikan.....
Setelah ikan itu terikat di mata kail, hendaklah kamu mengambil ikan itu.....
Janganlah sesekali kamu lepaskan ia semula ke dalam air begitu saja....
Karena ia akan sakit oleh karena bisanya ketajaman mata kailmu dan mungkin ia akan menderita selagi ia masih hidup.

Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang....
Setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya.....
Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja......
Karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingat.....

Jika kamu telah memiliki sepinggan nasi.....yang pasti baik untuk dirimu.
Mengenyangkan. Berkhasiat.
Mengapa kamu berlengah, coba mencari makanan yang lain....
Terlalu ingin mengejar kelezatan.
Kelak, nasi itu akan basi dan kamu tidak boleh memakannya.
kamu akan menyesal.

Begitu juga jika kamu telah bertemu dengan seorang insan....yang membawa kebaikan kepada dirimu.
Menyayangimu. Mengasihimu.
Mengapa kamu berlengah, coba bandingkannya dengan yang lain. Terlalu mengejar kesempurnaan.
Kelak, kamu akan kehilangannya; apabila dia menjadi milik orang lain kamu juga akan menyesal.

Jumat, 26 November 2010

We all have chance to do ASmall thingsin agreat WAy

Syair pengobar semangat ini saya dapatkan dari Majalah Percikan Iman edisi Mei 2006. Edisi lama majalah ini saya temukan (baca: saya beli) kala mengunjungi pameran buku di Landmark Braga, hari Jumat malam kemarin (01 agt 07). Pada intinya syair ini bercerita bahwa manusia diberi jumlah waktu yang sama oleh Tuhan. Orang-orang besar yang bisa mengubah dunia memiliki jumlah waktu yang sama dengan manusia kebanyakan. Hanya saja mereka mereka mampu melakukan hal-hal yang besar dengan waktu yang mereka miliki.

Bagaimana dengan manusia yang tidak punya kesempatan melakukan hal-hal yang besar selama hidupnya? Buat mereka, Tuhan memberi anugerah berupa kesempatan untuk melakukan hal-hal yang biasa-biasa saja dengan cara yang besar. Selalu ada kesempatan buat kita untuk melakukan pekerjaan sederhana dengan cara yang luar biasa! Melakukan lebih dari sekedar yang diminta. Bukan jenis pekerjaannya, tetapi cara melakukannya yang luar biasa!

Kaidah itu sebenarnya telah lama dikenal di dunia psikologi, dan sangat tepat untuk digunakan memberi semangat pada karyawan biasa hingga level top manajer untuk bekerja maksimal sesuai potensi dirinya. Tak peduli jenis pekerjaannya, seorang pekerja bisa membuatnya istimewa dengan memberi sentuhan istimewa sesuai potensi yang dia miliki.

^_^
We Have The Same HourA great opportunity
await those who give more than what is asked

put the uncommon touch
on even the most common tasks

One of God’s greatest gifts
is to enable ordinary people
to do extraordinary things

We may never have the opportunity
to do great things in a great way
But we all have the chance
to do small things in a great way

Praise is satisfying to receive
but it never teaches us anything new
Remember, true salesmanship
just begins when the customer say “no”

If at the end of a day
you feel dog-tired
maybe it’s because
you growled all day

The man and women who change the world
don’t have any more hours a day
than you and I
^_^
Kita Memiliki Jam yang SamaKesempatan yang besar
menanti mereka yang memberi lebih dari yang diminta

Lakukanlah penanganan yang luar biasa
meskipun pada hal-hal yang sangat biasa

Salah satu anugerah terbesar dari Tuhan
adalah memberi kemampuan kepada orang biasa
untuk melakukan hal-hal yang luar biasa

Kita mungkin tak akan pernah memiliki kesempatan
untuk melakukan hal-hal besar secara luar biasa
Tetapi kita semua memiliki kesempatan
untuk melakukan hal-hal kecil secara luar biasa

Menerima pujian adalah hal yang menyenangkan
tetapi itu tak pernah mengajari kita hal baru
Ingatlah, menjadi salesman yang sebenarnya
baru dimulai ketika konsumen bilang “tidak”

Jika di penghujung hari
Ada merasa sangat lelah
mungkin itu dikarenakan
Anda mengeluh sepanjang hari

Orang-orang yang bisa mengubah dunia
tidak memiliki jumlah jam lebih banyak dalam sehari
daripada apa yang saya dan Anda miliki
Jackson Brown, PS I Love You
re-arranged & translated by Agung
Majalah Percikan Iman Edisi Mei 2006


^_^

Kita mungkin tidak punya kesempatan untuk melakukan hal-hal yang besar, tetapi kita selalu memiliki kesempatan untuk melakukan hal-hal yang kecil dengan cara luar biasa. Melakukan pekerjaan yang biasa-biasa saja dengan cara luar biasa. Kita mau belajar keras, berlatih keras dan berpikir keras untuk menguasai pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat hasil kerja kita luar biasa. Melakukan hal-hal yang sama dengan yang dilakukan orang lain -- namun kita memberinya nilai lebih -- berkat sentuhan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang telah kita sesuaikan dengan potensi yang kita miliki.

Seorang tukang parkir sepeda motor dapat memberi pelayanan luar biasa terhadap pelanggannya dengan cara memberi batas waktu maksimal bagi dirinya untuk mengeluarkan motor dari tempat parkir. Misalnya pelanggan paling lama menunggu 30 detik sebelum motor siap untuk dikendarai kembali. Pelayanan yang cepat membuat pekerjaannya menjadi luar biasa.

Si tukang parkir juga bisa menjadi tukang parkir luar biasa dengan cara menjamin keselamatan helm pelanggan dari tangan pencuri. Bisa dengan cara mengawasi terus menerus motor pelanggan atau menyediakan tempat khusus untuk menaruh helm-helm pelanggan agar lebih mudah diawasi. Apakah hal itu luar biasa? Tentu saja luar biasa, apalagi bila di area kerjanya sering terlihat orang menenteng helm kemana-mana karena takut hilang.

Seorang penjual nasi bisa memberi nilai tambah pada pelanggannya dengan menghapalkan selera mereka. Misalnya ada pelanggan yang tak suka pedas, maka tanpa perlu bertanya nasinya tidak diberi sambal. Beberapa pelanggan yang tidak suka mie goreng diberi ketimun dan tomat, pesanan mie gorengnya tidak diberi lalapan. Pelanggan yang nasinya sering bersisa ditawarin untuk makan nasi separuh.

Dia juga bisa menyediakan nasi yang fresh sepanjang hari dengan menanak nasi sedikit demi sedikit, beberapakali dalam sehari. Dengan trik itu makanan yang dimasak pagi hanya dijual sampai siang, makanan yang dimasak siang hanya dijual sampai malam. Makanan sisa kemarin yang sudah tidak enak, tidak dijual lagi. Banyak sekali hal yang bisa dilakukan seorang penjual nasi untuk bekerja secara luar biasa

Peluang buat seorang tukang parkir ataupun tukang nasi adalah bukti bahwa Tuhan memberi anugerah yang besar bagi manusia berupa kemampuan orang biasa untuk melakukan hal-hal luar biasa. Memberi anugerah pada seseorang untuk mampu memberi lebih dari yang diminta. Memberi lebih dari yang diharuskan. Menguasai lebih dari sekedar pengetahuan dasar yang dipersyaratkan. Manusia diberi kesempatan seluas-luasnya untuk memaksimalkan potensi dirinya dengan mengerjakan hal-hal biasa dengan cara luar biasa.

Tiga singa perkasa,segerombolan serigala,seekor babi

Tidak ada musuh yang lebih dahsyat daripada orang-orang yang telah membuang rasa takut mati dari hatinya dan menggantinya dengan rasa cinta yang membara pada Sang Maha Perkasa.

^_^

Rumah berdinding kayu itu telah terkepung. Ada ratusan anggota gerombolan perusuh diluar yang berteriak-teriak menyuruh penghuni rumah keluar. Sementara hanya ada tiga lelaki di dalam rumah. Ronin, Ronun dan Ronon, tiga bersaudara yang selama ini tersohor sebagai tiga singa di medan perang yang membentengi desa-desa nelayan di gugusan pulau-pulau terpencil itu dari gerombolan perusuh.

Kini mereka terjebak saat mengunjungi Bibi mereka di sebuah pulau kecil. Gerombolan perusuh mencium kedatangan tiga singa yang telah lama diincar karena mengorganisir ratusan pemuda untuk melawan gerakan para perusuh yang berniat mengusir keluarga nelayan dan juga petani & pekerja yang menempati pulau-pulau itu.

Tak ada pilihan lain mereka harus keluar rumah dan melawan. Tinggal di dalam rumah sama saja dengan mengorbankan seluruh penghuni rumah. Ada empat perempuan dewasa dan lima anak-anak, yang paling besar baru berumur lima tahun. Tak ada senapan dan tak ada radio komunikasi sehingga mereka tidak bisa meminta bantuan dari teman-temannya. Sementara relawan tempur yang datang dari luar wilayah terkonsentrasi untuk memperkuat front rawan penyerangan di pulau-pulau yang lebih besar.

Rumah beratap genting itu akan dibakar bila mereka bertahan di dalamnya dan menghanguskan semua penghuninya. Andai saja ada senapan, apalagi bila tersedia granat dan pelontarnya -- setidaknya ketiga orang itu akan mampu menghalau para perusuh untuk beberapa lama sampai fajar tiba. Namun senjata yang mereka bawa hanyalah pedang panjang. Tak banyak pilihan dengan senjata sederhana itu.

Untunglah ada lubang bekas saluran air yang menghubungkan rumah itu dengan pantai. Sementara para penghuni rumah yang lain meloloskan diri lewat lubang sempit dan pengap berukuran lebar dua pertiga meter dan tinggi sepertiga meter itu, tiga singa akan keluar rumah dan bertarung dengan perusuh.

Walaupun mereka sadar peluang untuk menang hanya setipis rambut, tidak ada yang perlu ditakuti. Bagi mereka kebenaran adalah segalanya. Kebenaran adalah mereka pemilik sah tanah di kepulauan ini yang tidak layak diperlakukan seperti anjing kurap yang diusar-usir kesana kemari oleh para perusuh. Bagi mereka, mati saat membela kebenaran adalah laksana menggedor pintu-pintu langit dan membuat para penghuninya menangis merindukan mereka.

Pedihnya sayatan pedang, ataupun tusukan lembing yang akan mengoyak kulit bukannya tidak membuat mereka ngeri. Apalagi bila musuh membawa senapan yang akan dengan mudah meledakkan kepala mereka. Tapi mereka berusaha keras mengatasi rasa takut. Kepedihan dan kesakitan yang mampir setelah puluhan tahun kenyamanan yang panjang berusaha keras mereka anggap sebagai kewajaran sebagaimana datangnya malam setelah siang. Sebagaimana datangnya kemarau setelah musim hujan yang panjang. Sebagaimana meranggasnya pohon jati setelah masa berdaun rimbun usai.

^_^

Nampaknya gerombolan perusuh kali ini tidak membawa senapan. Bila mereka memiliki, pastilah rumah telah dihujani peluru untuk membunuh semua penghuninya. Setelah yakin para penghuni rumah telah jauh merangkak menuju pantai, mulut lubang ditutup kembali dan mereka akan segera keluar rumah untuk mengalihkan perhatian.

Sewaktu mereka bertiga telah menghunus pedang dan siap menyerbu keluar, tiba-tiba muncul gadis belia dari dalam lubang dan menutupnya kembali dengan papan. Dia adalah saudara sepupu si tiga singa. Tentu saja ketiga orang itu marah besar pada gadis yang wajahnya menunjukkan usianya tak akan lebih dari tujuhbelas tahun itu. Si gadis ngotot dan berusaha keras menjelaskan alasannya, yaitu karena dia yang tadi siang menjemput ketiga singa di pantai dan pasti telah terlihat oleh musuh – akan membahayakan penghuni lain yang sedang merangkak di lubang saluran air bila dirinya tidak muncul.

Para perusuh pasti mencari dirinya sampai ketemu, dan mereka tidak tahu ada penghuni lainnya di rumah itu karena hampir semua penghuni pulau telah mengungsi. Jadi kalau dirinya ikut lari maka para penghuni rumah lain bakalan ketahuan dan ikut dikejar-kejar. Sia-sia saja si tiga singa menyuruh anak itu pergi, apalagi setelah dia mengeluarkan lembing yang disimpannya di bawah kolong tempat tidur. Tekadnya tidak dapat dicegah lagi.

^_^

Pedang yang dipegang tiga pemuda tampak berkilat-kilat ditimpa sinar rembulan saat mereka melangkah keluar rumah. Sementara lembing yang dipegang si gadis tampak mengayun-ayun anggun bak penari maut yang menunjukkan pemegangnya telah berpengalaman. Hati para perusuh berdesir ngeri melihat keempat orang yang melangkah mantap keluar rumah. Kengerian yang bukan disebabkan kilatan pedang, tapi karena kilatan sorot mata yang sangat tajam dari empat manusia yang dengan gagah menyongsong maut. Sorot mata setajam kilatan petir yang tanpa ampun menyambar hati mereka yang rapuh dan menghanguskan semangat tempur mereka.

Seandainya jumlah mereka tidak limaratus orang seperti saat ini, pastilah banyak yang memilih lari. Tak ada yang lebih menakutkan daripada melawan musuh yang telah siap mati membela keyakinan akan kebenaran. Tak ada yang lebih menggetarkan nyali daripada musuh yang seolah-olah jiwanya telah terbang melayang-layang -- bertasbih bersama ribuan malaikat di langit sementara jasadnya siap bertempur dengan garang di muka bumi. Tidak ada musuh yang lebih dahsyat daripada orang-orang yang telah membuang rasa takut mati dari hatinya dan menggantinya dengan rasa cinta yang membara pada Sang Maha Perkasa.

Aroma maut menebar di halaman rumah. Aroma yang mendirikan buluroma para perusuh karena mereka sadar betul bahwa jiwa mereka telah kalah. Beberapa perusuh telah basah oleh keringat dingin yang membanjiri tubuh mereka, sementara empat anak muda itu melangkah dengan pasti mendekati mereka dengan punggung saling membelakangi. Seperti empat ekor banteng yang beradu punggung – menodongkan tanduk ke empat penjuru mata angin -- siap bertarung dengan kawanan singa yang mengepung mereka. Oh tidak!. Lebih tepatnya mirip empat ekor singa yang siap bertempur melawan ratusan serigala gemetar ketakutan yang berani maju semata-mata karena jumlah mereka ratusan kali lipat.

Tiba-tiba si gadis melompat dua langkah ke depan dan ujung lembingnya menembus leh#$ seorang perusuh yang terpana pada gerakan cepat yang menimbulkan bunyi berdecit di udara. Tubuhnya jatuh dan menggelepar-gelepar di tanah tatkala si gadis mencabut lembingnya dan meloncat kembali ke formasi tempur. Semua berlangsung begitu cepat. Para perusuh diam tertegun, seolah terpaku di bumi tempat mereka berpijak. Bau tumpahan darah membuat hawa maut di udara terasa semakin pekat dan semakin menyurutkan nyali para perusuh. Membuat mereka bertambah ragu akan keberhasilan misi mereka kali ini.

Kondisi itu dengan cepat disadari oleh komandan gerombolan perusuh. Perang urat syaraf yang semakin nyata dimenangkan secara telak oleh empat anak muda itu harus segera dihentikan. Dengan disertai pekikan keras si pemimpin berlari sambil mengayunkan pedangnya untuk menghantam si gadis -- dengan tujuan memancing anak buahnya ikut menyerbu. Namun sebelum pedangnya menyentuh si gadis, lembing si gadis yang berukuran lebih panjang terlebih dahulu menghantam mat*#@@ dan membuatnya menjerit keras sekali dengan suara yang mengerikan. Kerasnya benturan dengan lembing juga membuat tubuhnya terputar beberapa kali sebelum menghantam sebuah pohon besar dan terkapar tidak bangkit lagi.

Adik si pemimpin marah sekali, sambil berteriak-teriak kesetanan dia menyerbu disertai caci-maki pada teman-temannya yang disebutnya sebagai para pengecut yang tidak pantas memakai celana panjang. Saat pedangnya mulai beradu dengan pedang para singa, tanpa dikomando anggota gerombolan perusuh yang lain mulai bergerak ikut menyerbu.

Terjadilah pertarungan sengit empat ekor singa melawan ratusan serigala. Empat orang itu secara berganti-ganti -- meloncat ke depan menyambar musuh, kemudian kembali ke formasi saling membelakangi. Setiap kali mereka melompat menebas musuh akan terdengar lolongan maut dari para perusuh yang kehilangan nyawa atau kehilangan anggota badannya. Dalam waktu singkat tanah telah basah oleh genangan darah, serpihan-serpihan pakaian dan juga tubuh-tubuh perusuh yang berguguran. Sementara keempat singa bertempur dengan garang seperti angin tornado yang berputar-putar dahsyat menebarkan maut di lautan musuh.

Semakin lama berjalan pertempuran -- atau lebih tepatnya pengeroyokan -- semakin meningkatlah semangat keempat singa. Sementara para serigala semakin merosot semangat tempurnya. Apalagi setelah melihat tubuh-tubuh temannya bergelimpangan di tanah sambil menjerit-jerit kesakitan membuat semangat mereka tambah runtuh.

Pada dasarnya mereka bertempur tanpa dasar yang jelas selain janji-janji dari segelintir pemimpin untuk kehidupan yang lebih baik. Mereka dibujuk untuk ikut mengusir orang-orang yang dituduh menjadi biang keladi kesulitan hidup mereka. Sekarang diam-diam mereka mulai merasakan telah dimanfaatkan oleh para pemimpin yang gagal bersaing secara fair dengan orang-orang gagah ini. Tidak ada kejahatan yang mereka lakukan. Mereka tidak merebut tanah dan tidak pernah mengganggu kehidupan para perusuh. Mereka juga telah lama hidup berdampingan dengan damai.

Tiba-tiba terdengar serentetan bunyi tembakan diikuti robohnya empat singa yang tengah bertempur dengan garang. Dari kegelapan terdengar bunyi deram mobil dan teriakan menggelegar sesosok tubuh.

“Hei kalian, cepat lempar mayat-mayat itu ke sumur tua di belakang rumah dan lari. Sebentar lagi fajar, tentara pasti akan datang ke sini!”

^_^

Hujan rintik-rintik tatkala pagi harinya para anggota keluarga keempat orang singa muda itu kembali ke pulau bersama satu regu tentara. Air mata menetes dari tubuh-tubuh yang saling berpelukan dengan keharuan yang dalam -- saat menemukan mayat-mayat yang terkubur dalam sumur tua. Air mata kesedihan memang, tapi sama sekali bukan air mata penyesalan. Air mata itu juga adalah air mata kerelaan bahwa diantara keluarga mereka terdapat para ksatria yang telah mengorbankan jiwa, demi tegaknya jalan kebenaran yang telah ditunjukkan oleh Sang Maha Penyayang. Terbaik diantara yang terbaik dari segelintir manusia istimewa yang rela mengorbankan jiwa demi keyakinan dan cita-citanya (UNDIL).

Hal-hal yg akan kau ketahui setelah empat tahun bekerja

Kamu tidak akan bekerja efektif bila kau merencanakan lembur selepas jam kerja atau berencana lembur pada hari sabtu.

Sebaliknya kamu akan bekerja sangat efektif bila saat weekend kau merencanakan untuk cuti dan berlibur ke Bali. Kau akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan pekerjaan agar dapat menikmati liburan dengan tenang.

Kamu akan mudah terjebak pada pekerjaan-pekerjaan kurang penting atau pekerjaan orang lain bila pada pagi hari kamu datang ke kantor tanpa rencana daftar pekerjaan yang akan diselesaikan.

Kamu akan selalu menemukan kesalahan dan memperbaiki SOP yang sedang kau kerjakan, bila kau tidak memiliki batas waktu yang jelas untuk menyelesaikan sebuah SOP.

Kamu memiliki wewenang yang jauh lebih luas dari yang kau bayangkan bila kamu berani menjajaki. Jangan pernah berharap atasanmu akan mendeskripsikan secara jelas wewenang yang kau miliki.

Kamu akan mendapat perlawanan yang habis-habisan bila kau memperjuangkan pendapatmu dengan cara memojokkan pendapat orang lain dalam sebuah meeting. Orang tak akan mau kehilangan muka di depan orang banyak bahkan mungkin untuk sesuatu yang dia tahu salah.

Kamu harus secepatnya “memberi pelajaran” pada bawahanmu yang lebih suka berhubungan langsung dengan atasanmu dalam mengambil keputusan. Kecuali kau ingin kehilangan kendali atas pekerjaan yang menjadi tanggung jawabmu..

Kamu tidak berhak disebut supervisor bila kamu terpaksa harus terjun langsung mengerjakan pekerjaan penting karena anak buahmu sibuk dengan pekerjaan tidak penting.

Kamu akan kehilangan antusiasme seluruh anggota tim, bila kau membiarkan seorang anggota tim bekerja seenaknya.

Kamu sebenarnya tidak berhak mendapat tunjangan jabatan bila kamu tidak bisa mengambil cuti panjang karena tak seorang pun asistenmu yang mampu menggantikan pekerjaanmu. Kamu tak lebih dari seorang pekerja biasa yang dibayar lebih tinggi dari anak buahmu.

Meeting hanya memboroskan waktu bila pada akhir meeting kamu tidak menunjuk personil yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan hasil meeting dan menentukan batas waktu penyelesaiannya.

Kamu harus bersiap untuk kecewa bila mengharapkan atasan berperan seperti ibu kandung yang selalu mengasuh dan melindungimu. Bisa saja seorang atasan yang terjepit sebuah masalah besar dalam melakukan pembelaan diri tanpa sengaja menghancurkan reputasi bawahannya.

Karir Bukan Hanya soal Kemampuan tapi juga Kesempatan

Dia yang tak maju-maju
Bukan berarti tidak mampu
Bisa jadi tak diberi kesempatan
Hingga terpendamlah kecemerlangan

Dia yang biasa-biasa saja
bukan berarti tak sehebat sang bintang
karena bukan hanya kemampuan
tapi juga kesempatan yang menentukan

^_^

Dahana Danudara sudah 10 tahun bekerja di pabrik bakmi sebagai staf manager. Dia telah bekerja sejak pabrik masih mempergunakan sapi sebagai penggerak alat, hingga saat ini yang segalanya telah serba otomatis. Bosnya juga telah membuka 8 pabrik baru sejak Dahana ikut perusahaan itu. Pangsa pasarnya sangat luas karena pembelinya adalah para penjual mi ayam dan warung bakmi rebus yang tersebar di desa-desa. Begitu ada warung baru, berarti ada pembeli baru yang akan membeli produknya. Tidak heran dari tahun ke tahun semakin besar kuantitas produksi bakmi.

Entah kenapa Dahana tidak pernah dipercaya Bosnya untuk memegang satu pabrik baru. Bos memilih merekrut manajer-manajer baru dari luar untuk memimpin pabrik-pabrik barunya. Padahal dari sisi kemampuan, Dahana mampu mengelola pabrik pertama sehingga berjalan dengan baik.

Hampir setiap hari si Bos sibuk meeting dan mengurus 8 pabrik-pabrik lain sehingga segala sesuatu tentang pabrik pertama disiapkan oleh Dahana dengan dibantu sekretaris si Bos. Biasanya Dahana mengatakan apa yang harus disiapkan dan si sekretaris akan menuliskannya dalam dokumen produksi, dokumen pembelian, surat-surat tagihan dan dokumen lain yang siap ditandatangani bos. Umumnya surat-surat itu langsung ditandatangani Bos tanpa diperiksa lagi. Kemudian bagian pembelian, gudang, operasional, penjualan dan penagihan akan menindaklanjuti.

Sekalipun mampu mengelola pabrik, Dahana tetap tak kunjung pintar membuat dokumen, dan surat sendiri ataupun memimpin meeting karyawan. Biasanya Dahana membicarakan permasalahan pabrik secara informal dengan pekerja yang terkait. Jarang sekali dia melakukan meeting yang melibatkan banyak karyawan. Meeting selalu membuatnya gugup. Mungkin itulah yang membuat dirinya kurang diperhitungkan.

Setiapkali ada pertemuan tahunan yang melibatkan seluruh pimpinan dari ke-9 pabrik, Dahana hanya duduk di belakang mendengar para manajer berdiskusi tentang perkembangan pabrik dan peluang-peluang yang perlu ditindaklanjuti untuk memajukan pabrik. Si Bos tak henti-hentinya memuji para manajer pabrik yang disebutnya walaupun rata-rata masih muda tapi mampu membawa kemajuan bagi perusahaan.

Dia mengatakan bahwa dirinya tidak salah pilih mengangkat anak-anak muda menjadi pimpinan pabrik. Biasanya usulan-usulan dari para manajer akan disaring dan dipilih yang dianggap paling layak oleh bos. Sebenarnya banyak juga usulan yang ada di benak Dahana, tapi enggan diungkapkan dalam meeting karena posisinya bukanlah pimpinan.

Diam-diam Dahana juga kagum pada anak-anak muda yang memimpin pabrik itu. Mereka sanggup menggerakkan produksi tepat waktu dan merekrut para pelanggan baru sehingga omzet dari tahun ke tahun semakin besar. Padahal mereka rata-rata baru beberapa tahun bergabung dengan perusahaan dan miskin pengalaman. Namun mereka mampu belajar dengan cepat sehingga mampu mengimbangi perkembangan perusahaan.

^_^

Dahana betah kerja di pabrik bakmi, sampai akhirnya orang tua Dahana memanggilnya pulang ke kampung. Pabrik tahu di kampung tidak ada yang mengurus setelah orang kepercayaannya memutuskan pensiun karena telah terlalu tua untuk mengurusi tetek bengek pabrik. Orang itu menyarankan agar orangtua Dahana memanggil anaknya pulang untuk memimpin Pabrik Tahu. Toh di sana karir Dahana juga biasa-biasa saja. Siapa tahu di kampungnya Dahana bisa lebih berkembang. Dilihatnya anak muda itu telah memiliki pengalaman luas di sebuah pabrik bakmi ternama. Tentu pengalaman itu bisa diterapkan untuk memajukan pabrik tahu.

Dahana sempat bimbang untuk keluar dari pabrik bakmi. Pabrik itulah yang telah mengajarkannya ketrampilan bisnis dari sejak dia lulus sarjana yang tidak tahu apa-apa tentang bisnis hingga menjadi Dahana saat ini yang tahu banyak soal bisnis bakmi, dari mulai trik pembelian bahan baku hingga seluk-beluk penagihan hutang para pembeli. Semuanya telah hapal di luar kepala. Namun setelah orangtua Dahana membanding-bandingkan kemungkinan kecil Dahana berkembang di pabrik bakmi dengan peluang besar mengembangkan diri di pabrik tahu, akhirnya Dahana memutuskan untuk keluar dan pulang kampung.

Mulanya Si Bos kaget dengan keinginan Dahana. Dikiranya anak buah yang dianggapnya biasa-biasa saja ini ingin mendapat posisi yang lebih tinggi. Maka ditawarkannya posisi sebagai wakil pimpinan pabrik pertama. Satu posisi yang belum pernah ada sebelumnya, dan nampaknya dibuat khusus untuk Dahana.

Si Bos emang ragu dengan kemampuan Dahana, mengingat anak itu tidak pengalaman menjadi orang pertama di pabrik. Selama ini walaupun Dahana mengelola pabrik pertama, posisinya adalah orang kedua setelah dirinya. Dahana tidak pernah mengambil keputusan selain hal-hal yang rutin seperti membeli bahan baku atau menagih pada pelanggan. Hal-hal yang penting seperti ganti mesin atau menambah karyawan baru selalu atas persetujuan dirinya. Apalagi Dahana kurang persuasif & tidak pandai bicara, sehingga si Bos tidak begitu tahu kemampuan Dahana.

^_^

Keraguan si Bos tampaknya salah besar. Baru tiga tahun di tangan Dahana, Pabrik tahu milik orangtuanya maju pesat. Dahana telah membeli 8 mesin baru. Kapasitas produksi telah naik lima kali lipat. Pemilihan bahan baku, efisiensi produksi dan distribusi tahu yang cepat telah membuat tahu Dahana unggul di pasaran. Dahana bahkan telah menarik minat para pembeli baru dengan bekerjasama dengan armada tahu goreng aneka rasa yang ditempatkan di titik-titik keramaian. Tahu original hingga tahu rasa keju plus mayonaise telah menggelembungkan pasar tahu Dahana hingga lima kali lipat.

Dahana juga membuat tiga pabrik tempe tradisional yang dibuatnya di kampungnya dan dua kampung tetangganya. Tempe bungkus daun itu dibuat dengan bantuan mesin, namun pada pembungkusannya melibatkan tenaga manusia, yaitu ibu-ibu di sekitar pabrik. Tempe ini dipasarkan ke kota dimana banyak konsumen yang ingin menikmati tempe tradisional. Omzet tempe Dahana bahkan telah melampaui hasil penjualan pabrik tahu. Tahun depan Dahana telah berencana mengekspor tempe ke Malaysia dan Arab Saudi dimana banyak orang Indonesia yang bekerja dan tinggal di sana.

^_^

Suatu ketika Dahana bertemu dengan bekas bosnya dalam sebuah penghargaan yang diberikan Pak Bupati kepada pengusaha yang mengurangi pengangguran dengan mempekerjakan masyarakat setempat. Dahana termasuk yang mendapat penghargaan karena pabrik tempenya mempekerjakan tak kurang dari 300 ibu rumah tangga dari kampung-kampung sekitar pabriknya. Karena tak biasa berpidato, tentu saja pidatonya tidak lancar saat dia didaulat untuk maju ke depan berbagi pengalaman. Walaupun begitu tepuk tangan meriah hadirin membahana tatkala Dahana usai berpidato. Mereka sangat respek akan kepedulian Dahana pada masyarakat sekitar. Seusai pidato mantan Bosnya menghampiri tempat duduk Dahana.

Dahana terkejut melihat kedatangan mantan Bosnya yang didampingi beberapa manajer pabrik yang memandanginya dengan pandangan penuh kekaguman. Bos menjabat tangan Dahana sambil tersenyum lalu berkata:

“Setelah sekian puluh tahun aku memimpin perusahaan, baru saat ini aku menyadari bahwa seseorang bisa maju atau tidak bukan semata-mata tergantung kemampuan, tetapi juga kesempatan. Jujur saja, selama ini aku tak pernah memberimu kesempatan untuk memegang tanggung jawab yang lebih besar karena aku ragu kemampuanmu. Namun kamu membuktikan bahwa dirimu mampu membangun perusahaan yang jauh lebih besar dari perusahaanku hanya dalam waktu 3 tahun. Aku kira dirimu masih sama seperti dulu, tidak pandai berpidato dan mungkin juga kurang pintar memimpin rapat dan tidak memiliki kemampuan menulis surat ataupun administrasi. Namun kamu bisa membuktikan bahwa semua kelemahanmu itu tidak menghambatmu untuk maju”

Dahana tersenyum mendengar kata-kata bekas bosnya. Kemudian dia berkata bahwa kemampuan dan ketrampilannya masih sama dengan dulu. Dirinya juga mengerjakan hal yang serupa dengan saat bekerja di pabrik bakmi. Hanya saja karena tanggung jawabnya lebih besar Dahana juga mengerjakan hal-hal yang lain selain rutinitas. Dahana memilih mesin baru, menjajaki pembeli baru, dan membuat beragam produk baru. Semua itu dilakukan sesuai tuntutan tanggung jawab. Bahkan bila dia masih di pabrik bakmi dan diberi kepercayaan menjadi pimpinan pabrik, dia akan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan di pabrik tahu.

Mantan Bos tertegun sejenak. Dan diam-diam semakin yakin bahwa seseorang yang prestasinya biasa-biasa saja belum tentu kemampuannya dibawah orang-orang yang terlihat cemerlang. Bisa jadi orang itu hanya tidak mendapat kesempatan untuk membuktikan kemampuannya. Hal itu terbukti pada Dahana.
Sebenarnyalah sejak dulu anak itu telah memiliki segalanya untuk menjadi manajer yang hebat, dia hanya tidak diberi kesempatan (undil – 2010)